Tidak biasa dan berproses secara
luar biasa merupakan pribadi yang fenomena seperti Dahlan Iskan ini. Ketika
melihat dari latar belakang saja, beliau bukan termasuk orang dalam dari
Perusahaan Listrik Negara (PLN) pada saat ditunjuk menjadi Direktur Utama
(Dirut) PLN. Memang benar bahwa beliau bukan orang yang berkecimpung dalam
perusahaan milik negara tersebut namun kepiawaiannya dalam mengelola
oraganisasi inilah yang menjadi sebuah jawaban mengapa beliau ditunjuk menjadi
Dirut PLN.
Banyak gebrakan yang beliau
ciptakan demi kemajuan PLN pada waktu lalu namun entah hal itu dilakukan sampai
sekarang atau tidak. Gebrakan pertama adalah beliau mencabut surat keputusan
yang menghambat jalannya pengambilan keputusan organisasi. Hal ini bertujuan
agar beliau dapat mengambil keputusan dengan cepat dan tepat serta tidak perlu
berbelit-belit dengan pemerintah karena notabene organisasi ini merupakan salah
satu perusahaan besar milik negara. Sebelum menjadi dirut, beliau memberi
syarat bahwa ketika beliau ditunjuk menjadi dirut maka beliau diberi wewenang
untuk mengubah jajaran direksi pada organisasi yang bertujuan agar menjadikan
suasana yang nyaman dan mendapatkan sebuah teamwork
yang solid. Ini sebagai langkah awal untuk mengelola knowledge management karena beliau percaya bahwa dengan knowledge management beliau dapat
memaksimalkan kinerja organisasi serta sejalan dengan tujuan organisasi.
Knowledge
management yang beliau ciptakan sangat
kontroversial namun dapat diterima dengan baik oleh anggotanya yang lain karena
tujuan dari knowledge tersebut adalah
baik dan menguntungkan bagi organisasi. Beliau menerapkan bahwa pelanggan adalah
orang nomor satu untuk dilayani walaupun PLN notabene perusahaan yang bisa saja
memonopoli sistem karena hanya PLN lah perusahaan listrik di Indonesia. Tujuan
utama adalah dengan listrik yang stabil maka kinerja dari organisasi lain di
Indonesia tidak terhambat dan lebih kearah pembangunan bangsa. Selain itu,
beliau menghapuskan budaya pejabat dari budaya PLN ini karena dinilai budaya
tersebut sangat lamban dalam menatap sebuah kemajuan. Beliau menggantinya
dengan budaya melayani karena dianggap bahwa budaya ini merupakan budaya yang
baik bagi PLN dalam meningkatkan kinerja dan pelayanan terhadap masyarakat. Melayani
tentunya menjadi kata kunci dalam sebuah proses pekerjaan menuju
keprofesionalitasan organisasi betapa tidak, beliau mengubah budaya seragam
untuk menghilangkan kasus suap, mengubah budaya peringatan hari besar karena
pandangan beliau adalah berkerja itu sebuah kewajiban, dan banyak lagi.
Dalam video yang diunduh dari
youtube.com yang berasal dari talkshow pada
salah satu acara di metro tv, Dahlan Iskan tidak menyebutkan tentang strategi knowledge management apakah yang
digunakan. Namun, secara eksplisit beliau menggunakan pendekatan the personality strategy bahwa beliau
berusaha mengeksplisitkan knowledge sebagai
bentuk perubahan kinerja perusahaan dengan cara menjelaskan dari person to person. Selain itu, beliau
juga menggabungkan dengan pendekatan the
condification strategy dengan cara menulis sebuah tulisan pada blog ataupun
pada situs resmi PLN yang semua itu bertujuan untuk mensukseskan tujuan dan
strategi organisasi dengan cara menyatukan knowledge
management yang ada pada organisasi.
Dari data dan informasi dikelola
menjadi sebuah knowledge yang
kemudian diproses menjadi sebuah knowledge
management. Data dan informasi tersebut berasal dari segala aspek seperti
keluhan pelanggan, masukan dari anggota karyawan, dan bisa juga dari internet. Data
tersebut tentunya masuk kedalam tacit knowledge
dan berupaya untuk mengeksplisitkan knowledge
tersebut agar anggota organisasi yang lain dapat memahami makna knowledge tersebut. setelah dimaknai dan
diproses, knowledge tersebut menjadi
sebuah knowledge yang kolektif yaitu knowledge management. Inilah menjadi
sebuah sistem knowledge management yang diterapkan pada PLN.
Teknologi sumber daya pembangkit
listrik semakin ditingkatkan saat beliau menjadi dirut PLN. Salah satunya
adalah membangun pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) diseratus pulau di
Indonesia pada tahun pertama dan diupayakan meningkat pada tahun berikutnya.
Isu selanjutnya berasal dari budaya yang melekat pada PLN yang telah dijelaskan
sebelumnya dan menjadi pekerjaan rumah tersendiri bagi Dahlan Iskan dalam
membangun organisasi yang dulunya mengalami krisis ini. Isu-isu tersebut
nampaknya menuai titik terang dimana teknologi telah diproses dan budaya
organisasi secara signifikan berubah karena proses daur ulang pegawai pensiun
dan masuk berjumlah cukup banyak.
Dalam membangun sebuah organisasi
yang baik dan solid serta tercapai dalam tujuan organisasi memang dibutuhkan
sebuah strategi, struktur, sistem, dan ditunjang dengan sumber daya manusia
karena pada dasarnya strategi, struktur, dan sistem tidak dapat berjalan
apabila tidak ada sumber daya manusia didalamnya. Sumber daya manusia inilah
yang menjadi fokus Dahlan Iskan dalam membangun organisasi ini. Peran beliau
cukup signifikan sejauh ini seperti yang telah dijelaskan diawal. Namun, peran
tersebut tidak berhasil apabila tidak ditunjang dengan jiwa kepemimpinan yang
bagus. Dahlan Iskan inilah bisa menjadi sosok inspirasi dan sebagai salah satu
pimpinan yang memiliki jiwa kepemimpinan yang bagus dan dapat mengambil
keputusan yang tepat bagi organisasi.
Sumber : www.youtube.com/PLNTIVI
Achmad Zulkifli Nur Rochim
111011004
Psikologi Universitas Airlangga
Pengelolaan Manusia dalam Organisasi